Berbeda dari Puncak Penanjakan 1 yang selalu ramai wisatawan, Seruni Point Bromo atau dikenal juga dengan Pananjakan 2 ini memadukan keindahan alam Bromo yang paripurna dengan sentuhan arsitektur monumental yang ikonik. Tempat ini menawarkan tantangan fisik yang memuaskan melalui 256 anak tangganya yang terkenal—dijuluki “The Great Wall of Bromo”—dan menghadiahkan pemandangan sunrise yang spektakuler dari ketinggian strategis.

Tapi, tahukah kamu bahwa di lereng Gunung Penanjakan yang sama, tersembunyi sebuah view point alternatif yang tak kalah megah, bahkan menawarkan pengalaman yang unik dan berbeda? Inilah Seruni Point, yang secara resmi dikenal juga sebagai Penanjakan 2.
Sekilas Tentang Seruni Point Bromo
Kalau kamu pernah mendengar tentang keindahan sunrise di Gunung Bromo, kamu pasti tahu bahwa Seruni Point adalah salah satu spot terbaik untuk menikmatinya. Spot ini dikenal juga sebagai Pananjakan 2, dan belakangan menjadi alternatif populer selain Penanjakan 1. Lokasinya berada di kawasan Dusun Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Dari ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut, pengunjung dapat menyaksikan panorama spektakuler: Gunung Bromo, Gunung Batok, dan megahnya Gunung Semeru berdiri sejajar di antara lautan kabut yang memutih. Saat matahari perlahan muncul dari ufuk timur, seluruh pemandangan berubah menjadi lukisan hidup — perpaduan langit jingga, gunung berlapis, dan kabut halus yang menari di lembah.
Artikel ini adalah panduan ultra-lengkap Anda untuk menaklukkan Seruni Point Bromo. BromoTrip.com akan membahas setiap detail yang Anda butuhkan: mulai dari sejarah dan keunikan arsitekturnya, perbandingan view dengan spot lain seperti Penanjakan 1 dan Bukit Kingkong, rute akses termudah (termasuk potensi tanpa Jeep!), fasilitas penunjang yang sering terlewatkan, estimasi biaya terbaru, hingga tips fotografi dan persiapan survival di suhu dingin ekstrem Bromo. Mari kita mulai petualangan mendaki 256 anak tangganya Seruni Point Bromo!
Membedah Seruni Point Bromo: Lokasi, Rute, Arsitektur Megah, dan Sejarah!
Untuk memahami mengapa sunrise di Seruni Point Bromo begitu istimewa, kita perlu menggali lebih dalam tentang posisinya, desain bangunannya yang unik, dan cerita di baliknya.
Lokasi Seruni Point Bromo Yang Strategis
Seruni Point Bromo secara administratif berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Dari pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Cemoro Lawang, jaraknya hanya sekitar 3 km. Posisi keberadaan Seruni Point ini sangat strategis karena:
- Dekat Pintu Masuk Probolinggo: Lokasinya relatif dekat dengan pintu masuk utama Bromo dari arah Probolinggo (via Cemoro Lawang), menjadikannya pilihan favorit bagi wisatawan yang memulai perjalanan dari sisi ini.
- Ketinggian Ideal: Berada di ketinggian sekitar 2.436 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meskipun lebih rendah dari Penanjakan 1 (2.770 mdpl), ketinggian ini sudah cukup untuk memberikan pandangan luas melintasi kaldera Tengger dan berada di atas lautan awan yang sering terbentuk.
- Di Luar Zona Wajib Jeep (Potensi Akses Lebih Fleksibel): Berbeda dengan Penanjakan 1 atau Bukit Kingkong yang berada di jalur yang mengharuskan penggunaan Jeep 4×4, area parkir di bawah Seruni Point secara teknis dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi dari arah Probolinggo sebelum memasuki zona lautan pasir. Namun, selalu konfirmasi regulasi terbaru TNBTS terkait batasan kendaraan.
Arsitektur Ikonik Seruni Point: Sensasi Mendaki "The Great Wall of Bromo"
Inilah yang benar-benar membedakan sunrise di Seruni Point dari view point Bromo lainnya. Perjalanan menuju puncak bukanlah sekadar trekking biasa, melainkan sebuah pendakian monumental.
- 256 Anak Tangga Menuju Puncak: Untuk mencapai viewing deck utama (Plaza Seruni), pengunjung harus menaklukkan total 256 anak tangga. Jumlah ini mungkin terdengar menantang, namun inilah bagian dari petualangan Seruni Point.
- Desain Megah “Tembok Raksasa”: Tangga ini diapit oleh dinding batu kokoh dengan desain yang terinspirasi dari Tembok Besar Cina. Struktur ini memberikan kesan megah dan menjadi spot foto yang sangat instagrammable sepanjang pendakian. Julukan “The Great Wall of Seruni Peak” pun melekat erat.
- 7 Titik Istirahat (Bordes): Pengelola sangat memahami tantangan fisik pendakian ini. Di setiap kelokan atau bagian strategis tangga, terdapat 7 bordes (area datar) yang berfungsi sebagai tempat istirahat. Beberapa bordes bahkan dilengkapi gazebo kayu, memungkinkan Anda mengambil napas sejenak sambil menikmati pemandangan sekitar yang mulai terlihat indah.
Landmark Seruni Point dan Pilar Tugu Brawijaya: Simbolisme di Atas Awan!
Setelah berhasil menaklukkan anak tangga, Anda akan tiba di Landmark Seruni Point Bromo, sebuah area pandang luas yang menjadi puncak Seruni Point. Di tengah landmark inilah berdiri monumen yang menjadi ikon kedua Seruni Point:
- Tugu Brawijaya (Empat Pilar): Sebuah monumen megah berbentuk empat pilar kokoh berdiri tegak di tengah landmark. Tugu ini bukan sekadar hiasan, melainkan memiliki makna historis dan kultural yang mendalam. Seringkali dikaitkan sebagai simbol kejayaan Kerajaan Majapahit, yang dipercaya sebagai leluhur Suku Tengger yang mendiami kawasan Bromo.
- Viewing Deck 360 Derajat: Landmark Seruni dirancang sebagai viewing deck yang luas, memungkinkan pengunjung menyebar dan mendapatkan sudut pandang yang nyaman tanpa harus berdesakan. Pagar pengaman yang kokoh memastikan keamanan sambil tetap memberikan pandangan bebas ke arah kaldera Bromo.
Sejarah Singkat Pembangunan Seruni Point Bromo
Spot sunrise Seruni Point Bromo ini dibangun oleh Pemerintah RI melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) dan diresmikan pada akhir tahun 2018. Tujuan utamanya adalah untuk:
- Menjadi Alternatif Penanjakan 1: Mengurangi kepadatan wisatawan di spot utama.
- Menambah Daya Tarik Wisata Bromo: Menciptakan ikon baru dengan arsitektur yang megah.
- Mengangkat Nilai Sejarah: Melalui Tugu Brawijaya, Seruni Point juga berfungsi sebagai pengingat akan warisan Kerajaan Majapahit di tanah Tengger.
Pembangunan ini menunjukkan komitmen untuk terus mengembangkan potensi wisata Bromo dengan tetap memperhatikan aspek estetika dan sejarah.
Panorama Sunrise Bromo dari Ketinggian 2.400 mdpl: Kemegahan Khas Seruni Point
Setiap view point di Bromo menawarkan perspektif yang sedikit berbeda. Apa yang membuat pemandangan sunrise dari Seruni Point unik dan layak diperjuangkan melalui ratusan anak tangga?
Pengalaman Menyaksikan Detik-detik Golden Sunrise yang Dramatis
Meskipun sedikit lebih rendah dari Penanjakan 1, Seruni Point tetap menyajikan pertunjukan sunrise yang luar biasa:
- Perubahan Warna Langit: Saksikan transformasi langit dari gelap gulita, perlahan memerah di ufuk timur, berubah menjadi jingga keemasan, hingga akhirnya biru cerah saat matahari meninggi.
- Siluet Pegunungan: Momen paling ditunggu adalah ketika cahaya pertama mulai menyinari siluet Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Puncak Mahameru (Semeru), menciptakan kontras yang dramatis dan surealis.
- Udara Dingin yang Khas: Rasakan sensasi dinginnya udara pegunungan (seringkali di bawah 10°C) yang menusuk tulang, menambah suasana magis saat menanti fajar.
Pemandangan Khas Seruni Point Bromo: Fokus Lebih Dekat ke Kawah Bromo dan Pura Luhur Poten
Inilah salah satu keunggulan angle atau sudut pandang Seruni Point:
- Detail Kawah Bromo: Karena posisinya yang relatif lebih rendah dan “lebih maju” ke arah kaldera, Kawah Gunung Bromo yang aktif mengepulkan asap belerang terlihat lebih besar dan lebih detail dari Seruni Point. Anda bisa mengamati tekstur dinding kawah dengan lebih jelas.
- Pura Luhur Poten yang Tampak Jelas: Pura suci Suku Tengger yang terletak di tengah lautan pasir juga terlihat lebih jelas dan menjadi foreground menarik dari Seruni Point, terutama saat diselimuti kabut tipis.
- Dominasi Gunung Batok: Gunung Batok yang ikonik dengan bentuk kerucut sempurnanya tampak sangat dominan dan gagah dari angle ini.
Fenomena Lautan Awan Bromo dan Pemandangan Desa Tengger
Keberuntungan akan berpihak pada Anda jika fenomena lautan awan muncul:
- Negeri di Atas Awan: Di pagi hari tertentu, terutama setelah hujan malam sebelumnya, lautan pasir di bawah Seruni Point akan tertutup lapisan kabut tebal yang menyerupai ombak putih. Berdiri di Plaza Seruni akan memberikan sensasi seolah berada di atas awan.
- Pemandangan Desa: Selain view ke arah kaldera, dari Seruni Point Bromo Anda juga bisa melihat ke arah lereng di bawahnya, di mana lampu-lampu Desa Ngadisari atau Cemoro Lawang berkelip indah sebelum fajar, menambah elemen human interest dalam lanskap.
Daya Tarik Utama Spot Sunrise Seruni Point Bromo
1. Panorama Gunung Bromo, Batok, dan Semeru dalam Satu Frame
Seruni Point menawarkan salah satu view paling ikonik di Bromo. Dari gardu pandang tertinggi, kamu bisa menyaksikan tiga gunung besar sekaligus — Bromo, Batok, dan Semeru — dalam satu pandangan. Ketika matahari muncul di balik Gunung Semeru, warna oranye keemasan menyapu lautan kabut, menciptakan pemandangan yang sulit ditemukan di tempat lain.
2. Gardu Pandang Bertingkat
Spot sunrise Seruni Point Bromo kini memiliki gardu pandang tiga tingkat yang dibangun kokoh di tepi jurang. Desainnya modern dan aman, lengkap dengan pagar pembatas serta tangga beton yang memudahkan wisatawan naik ke atas.
Dari tingkat tertinggi, kamu bisa mendapatkan angle foto sunrise paling sempurna dengan latar Gunung Bromo di tengah kabut tipis — spot favorit para fotografer profesional.
3. Suasana Lebih Tenang
Tidak seperti Penanjakan 1 yang kadang terlalu ramai dan padat pengunjung, Seruni Point Bromo relatif lebih sepi dan nyaman. Kamu bisa menikmati suasana pagi, mendengarkan angin gunung yang sejuk, dan mengambil foto tanpa terburu-buru. Tempat ini ideal untuk traveler yang mencari ketenangan sekaligus keindahan.
4. Cocok untuk Pecinta Fotografi
Pencinta fotografi alam wajib datang ke sini. Golden hour di Seruni Point Bromo menghasilkan warna langit dan kabut yang kontras sempurna. Baik kamu pakai kamera profesional maupun smartphone, hasil fotonya tetap luar biasa. Banyak wisatawan menyebut sunrise di Seruni Point sebagai “lukisan hidup Gunung Bromo”.
Panduan Lengkap Rute, Akses, Transportasi dan Logistik Menuju Seruni Point
Bagaimana cara paling efisien dan aman untuk mencapai gerbang Seruni Point Bromo? Berikut panduannya.
Opsi 1: Akses Fleksibel dari Probolinggo (Potensi Tanpa Full Jeep)
Jika tujuan utama Anda hanya melihat sunrise di Seruni Point Bromo (tanpa melanjutkan tur ke Kawah/Savana), dan Anda datang dari arah Probolinggo:
- Kendaraan Pribadi/Sewa: Anda bisa berkendara hingga area parkir di bawah tangga Seruni Point (Amphitheatre Seruni). Lokasinya berada sebelum loket masuk utama TNBTS yang mewajibkan Jeep.
- Parkir dan Lanjut Jalan Kaki: Dari area parkir, Anda harus melanjutkan pendakian 256 anak tangga dengan berjalan kaki.
- Opsi Ojek/Kuda: Tersedia jasa ojek atau kuda dari parkiran bawah hingga dekat pangkal tangga untuk mengurangi sedikit jarak jalan kaki datar.
- Kelemahan: Anda tidak bisa melanjutkan tur ke Kawah, Pasir Berbisik, dan Savana tanpa menyewa Jeep dari Cemoro Lawang setelah sunrise.
Opsi 2: Dengan Paket Sewa Jeep Bromo (Rute Standar dan Alternatif)
Ini adalah opsi paling umum dan direkomendasikan jika Anda ingin menikmati full experience Bromo.
- Pemesanan Jeep: Pesan paket sewa Jeep 4 spot (atau 6 spot) dari meeting point Anda (Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo).
- Request Seruni Point: Sampaikan kepada operator atau driver bahwa Anda ingin sunrise di Seruni Point Bromo sebagai alternatif Penanjakan 1/Kingkong/Perahu.
- Perjalanan Dini Hari: Jeep akan menjemput Anda sekitar pukul 02.30 WIB dan langsung menuju area parkir Seruni Point.
- Pendakian Tangga: Anda akan turun dari Jeep dan mendaki tangga. Driver biasanya menunggu di area parkir.
- Lanjut Tur: Setelah sunrise, Anda akan kembali ke Jeep dan melanjutkan perjalanan ke Kawah Bromo dan spot lainnya.
Rute dan Cara Menuju Seruni Point Bromo
Lokasi spot sunrise Seruni Point ini lebih dekat dengan pintu masuk Probolinggo, yang berada di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut, dan menawarkan panorama langsung ke Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru dari sisi utara Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Dari Surabaya atau Malang
- Waktu tempuh: sekitar 3,5–4,5 jam perjalanan darat
- Jalur yang direkomendasikan:
Surabaya / Malang → Probolinggo → Sukapura → Cemoro Lawang (Bromo) - Setelah tiba di Cemoro Lawang, kamu bisa menuju Pos Seruni Point menggunakan jeep wisata Bromo, motor trail, atau berjalan kaki (sekitar 2,5 km mendaki).
🔸 Tips: Jika kamu datang malam hari untuk sunrise, sebaiknya menggunakan jeep karena jalan menanjak dan berliku cukup ekstrem.
Dari Probolinggo
Inilah rute terdekat dan paling populer:
- Start dari Kota Probolinggo
- Lanjut ke Sukapura (± 1 jam)
- Dari Sukapura ke Cemoro Lawang (± 45 menit)
- Tiba di Pos Seruni Point Bromo
Di area Cemoro Lawang, sudah banyak penyedia sewa jeep Bromo yang siap mengantar wisatawan menuju Seruni Point untuk menikmati sunrise.
Rata-rata jeep berangkat pukul 03.00 pagi, agar tiba di gardu pandang sebelum matahari terbit sekitar pukul 05.00–05.30.
Trekking Menuju Puncak Seruni Point Bromo
Setelah kamu tiba di area parkir jeep (di bawah gardu pandang), perjalanan dilanjutkan dengan:
- Trekking mendaki melewati 256 anak tangga
- Jalur sudah berbentuk tangga beton dengan pegangan besi
- Butuh waktu sekitar 30 menit jalan kaki (tergantung kecepatan dan kondisi fisik)
Sepanjang jalur pendakian, kamu akan disuguhi pemandangan lautan kabut, lampu-lampu jeep di bawah, dan siluet Gunung Batok — suasana yang sangat fotogenik, bahkan sebelum mencapai puncak Seruni Point!
Fasilitas Penunjang di Kawasan Seruni Point Bromo
Meskipun fokus utama adalah view point di puncak, fasilitas di sekitar Seruni Point cukup memadai untuk mendukung kenyamanan wisatawan yang menunggu berjam-jam dalam dingin.
Detail Fasilitas Umum: Toilet, Warung, Penyewaan dan Area Parkir
- Toilet: Tersedia toilet umum di area parkir bawah dan beberapa di dekat puncak. Kondisinya bervariasi, dan biasanya dikenakan biaya retribusi sekitar Rp 5.000 per penggunaan.
- Warung: Puluhan warung sederhana berjejer di area parkir dan sepanjang jalur menuju tangga. Menu andalan: Indomie Rebus/Goreng, Kopi Panas, Teh Panas, Jahe Susu, Gorengan, Jagung Bakar. Harga relatif terjangkau dan sangat membantu menghangatkan tubuh.
- Jasa Sewa: Terdapat banyak penjual jasa diantaranya; Sewa jaket, Matras / Tikar dan juga jasa tunggang kuda hingga ke tangga Seruni Point
- Area Parkir: Cukup luas untuk menampung puluhan Jeep, meskipun saat peak season bisa sangat padat
Titik Parkir Jeep dan Area Transit Bawah (Amphitheatre Seruni)
- Area parkir Jeep untuk Seruni Point terletak di sebuah pelataran luas yang kadang disebut Amphitheatre Seruni. Ini adalah titik terakhir kendaraan sebelum memulai pendakian tangga. Area ini juga menjadi pusat berkumpulnya warung, toilet, dan penyewaan kuda/ojek.
Ketersediaan Akomodasi/Penginapan Terdekat: Pilihan Menginap di Ngadisari/Cemoro Lawang
Jika Anda ingin fokus menikmati Seruni Point atau memulai perjalanan dari Probolinggo, menginap di desa terdekat Seruni Point adalah pilihan bijak:
- Desa Ngadisari & Cemoro Lawang: Merupakan desa terakhir sebelum kawasan Bromo dari arah Probolinggo. Banyak terdapat homestay, losmen, Hotel Lava View Bromo dan beberapa hotel dengan berbagai rentang harga. Menginap di sini memotong waktu tempuh Jeep ke Seruni Point secara signifikan.
Rekomendasi Penginapan Dekat Seruni Point Bromo
- Café Lava Hostel – Lokasi strategis di Cemoro Lawang
- Lava View Lodge – View langsung ke Gunung Bromo
- Bromo Permai Hotel – Fasilitas lengkap, cocok untuk keluarga
- Homestay Waroeng Wiwin – Ramah di kantong, nyaman untuk backpacker
Potensi Wisata Tambahan Terdekat: Jembatan Kaca Bromo yang Kontroversial
Sebuah jembatan kaca ikonik dibangun di dekat Seruni Point, menghubungkannya dengan area shuttle. Meskipun sempat ditutup atau operasionalnya terbatas, keberadaannya menambah daya tarik (atau kontroversi) bagi kawasan ini. Cek status operasional terbaru jika Anda tertarik mengunjunginya setelah sunrise.
Harga Tiket Masuk dan Sewa Jeep Bromo ke Seruni Point
Untuk menikmati keindahan sunrise di Seruni Point Bromo, kamu perlu membayar tiket masuk kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) serta biaya sewa jeep sunrise tour. Perencanaan budget adalah bagian penting. Berikut rincian biaya yang perlu Anda siapkan.
Harga Tiket Masuk TN. Bromo (update 2025)
Biaya ini wajib dibayar untuk memasuki kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) , terlepas dari spot sunrise mana yang Anda pilih.
Kategori | Hari Biasa (Weekday) | Hari Libur (Weekend/Peak Season) |
Wisatawan Domestik (WNI) | Rp 54.000 / orang | Rp 79.000 / orang |
Wisatawan Mancanegara (WNA) | Rp 255.000 / orang | |
Catatan: Tiket harus dibeli secara online melalui situs bookingbromo.bromotenggersemeru.org jauh hari sebelum kunjungan, karena ada kuota harian.
Biaya Retribusi Khusus Seruni Point
Beberapa sumber menyebutkan adanya biaya retribusi tambahan sekitar Rp 5.000-Rp 10.000 per orang saat memasuki area Seruni Point (terpisah dari tiket TNBTS). Pastikan Anda menyiapkan uang tunai kecil untuk biaya ini, meskipun kebijakannya bisa berubah.
Rincian Estimasi Biaya Sewa Jeep dan Pengeluaran Lain
- Sewa Jeep 4 Spot (termasuk Seruni): Mulai dari Rp 650.000 – Rp 1.100.000 per Jeep (tergantung meeting point).
- Makan/Minum di Warung: Sekitar Rp 20.000 – Rp 50.000 per orang.
- Sewa Kuda/Ojek (Opsional): Sekitar Rp 100.000 – Rp 150.000 (pulang pergi ke Kawah Bromo atau dari parkiran Seruni ke tangga).
- Toilet: Sekitar Rp 5.000 per penggunaan.
Tips, Spot Foto, dan Waktu terbaik menikmati sunrise di Seruni Point Bromo (Penanjakan 2)
Banyak orang datang ke Bromo tapi gagal dapat momen terbaik karena salah waktu, cuaca, atau posisi foto, karena waktu dan tips sangat menentukan keberhasilan wisatawan menikmati keindahan sunrise di Seruni Point Bromo.
Berikut adalah tips, info dan panduan paling lengkap menyaksikan Sunrise di Seruni Point Bromo:
1. Tips Seru Menikmati Sunrise di Seruni Point Bromo
Berikut adalah beberapa tips khusus untuk memaksimalkan moment sunrise di Seruni Point Bromo:
- Siapkan Tenaga dan Stamina Ekstra: Ingat, Anda harus menaklukkan 256 anak tangga di ketinggian dan udara tipis. Lakukan pemanasan ringan dan jangan terburu-buru saat naik.
- Berangkat Lebih Awal: Karena harus mendaki tangga, datang lebih awal ke area parkir sangat penting agar Anda bisa santai saat naik dan mendapatkan posisi strategis di puncak plaza, terutama dekat Tugu Brawijaya. Semakin pagi kamu berangkat, semakin besar peluang mendapatkan posisi strategis di gardu pandang.
Tempat ini mulai ramai sejak pukul 04.00, terutama saat akhir pekan atau libur panjang. Datanglah 30–45 menit sebelum sunrise agar sempat beristirahat, foto langit biru tua, dan menikmati secangkir kopi hangat dari warung sekitar.
- Siapkan Pakaian Hangat: Suhu di Seruni Point bisa mencapai 3–5°C di pagi hari, apalagi di musim kemarau. Gunakan:
- Long john, fleece untuk layering
- Jaket tebal atau windproof
- Sarung tangan, syal, dan kupluk
- Sepatu/Sandal trekking anti-slip
Kalau lupa bawa, tenang saja — di area parkir Cemoro Lawang banyak penyewaan jaket dan syal
- Gunakan Headlamp atau Senter Handphone: Pendakian tangga dilakukan dalam gelap gulita. Penerangan pribadi wajib dibawa agar langkah Anda aman dan terlihat jelas.
- Pilih Spot Foto Terbaik: Seruni Point memiliki tiga lantai atau tiga level gardu pandang:
- Lantai 1: paling ramai, dengan panorama Gunung Batok yang jelas.
- Lantai 2: spot tengah, ideal untuk foto tanpa banyak gangguan.
- Lantai 3: puncak tertinggi, dengan view langsung Gunung Semeru di belakang Bromo.
Saran: Jika ingin hasil foto ikonik dengan Gunung Batok dan Semeru sejajar, ambillah posisi di Lantai 3. Area terbaik berada di Lantai 3 di dekat Tugu Brawijaya atau di sisi pagar yang menghadap langsung ke Gunung Bromo dan Semeru.
- Nikmati Suasana Sambil Menunggu: Di sekitar area parkir jeep terdapat warung-warung kecil yang menjual kopi, teh jahe, mie instan, dan camilan. Menikmati secangkir kopi panas sambil melihat langit perlahan berubah warna adalah pengalaman khas yang tak bisa dilupakan dari Seruni Point.
- Manfaatkan Bordes (Post Istirahat): Ada 7 titik / pos istirahat di sepanjang tangga menuju Puncak Tugu Brawijaya, Seruni Point. Gunakan untuk mengatur napas dan minum sedikit air. Jangan memaksakan diri.
- Manfaatkan Waktu Setelah Sunrise: Setelah matahari terbit, jangan langsung turun! Setelah matahari terbit, jangan langsung bergegas turun. Cahaya keemasan (golden hour) setelah sunrise seringkali memberikan pemandangan dan warna langit yang lebih indah untuk difoto. Tunggu setidaknya 15-30 menit setelah matahari muncul. Dan Gunakan sisa waktu untuk:
- Foto pemandangan Bromo yang mulai diterangi matahari
- Menikmati suasana hangat pagi
- Melanjutkan perjalanan menuju Lautan Pasir, Kawah Bromo, atau Bukit Teletubbies
Dengan begitu, kamu bisa menyelesaikan satu paket lengkap wisata Bromo dalam satu pagi penuh.
- Bawa Minuman Hangat & Camilan: Membawa termos kecil berisi teh/kopi hangat atau membeli di warung bawah sebelum naik sangat membantu melawan suhu dingin Seruni Point Bromo.
- Siapkan Kamera / Alat Dokumentasi: Siapkan Tripod dan kamera! Atur setting kamera Anda sebelum momen sunrise tiba agar tidak panik. Baterai cenderung cepat habis di suhu dingin, simpan di tempat hangat jika memungkinkan. Setiap detik di Seruni Point sayang banget kalau tidak diabadikan. Dari langit yang perlahan memerah sampai matahari muncul, semuanya fotogenik!
- Bawa Perlengkapan Sholat: Ingat, fasilitas mushola di puncak Seruni Point sangat terbatas/tidak ada. Bawa alas sholat atau sajadah sendiri jika ingin sholat Subuh di area Puncak Seruni Point.
- Jaga Kebersihan & Etika Wisata: Jangan buang sampah sembarangan, dan tetap hormati wisatawan lain yang sedang menikmati keindahan alam.
Dengan persiapan yang matang, pengalaman menyaksikan sunrise dari Seruni Point akan menjadi momen yang tak terlupakan, meskipun memerlukan sedikit perjuangan ekstra!
2. Waktu Dan Musim Terbaik Menyaksikan Sunrise di Seruni Point Bromo
Sebelum berangkat menikmati sunrise Bromo, alangkah baiknya kamu perhatikan musim dan waktu agar dapat hasil yang maksimal. Berikut adalah musim dan waktu terbaik menyaksikan sunrise Bromo di Seruni Point:
Musim Terbaik
Untuk hasil foto dan pengalaman terbaik, datanglah saat musim kemarau (April – Oktober): Ini adalah waktu ideal, langit cenderung cerah dan minim kabut tebal. Pada Bulan Juli – Agustus seringkali menawarkan langit terbersih, namun juga suhu paling dingin hingga 3°C. Pada periode ini:
- Cuaca cerah dan langit bersih
- Lautan kabut dan awan sering muncul di lembah Bromo
- Cahaya matahari lebih stabil dan tidak terhalang awan
- Pemandangan Gunung Bromo, Batok, serta Semeru terlihat jelas saat matahari terbit
Sebaliknya, di musim hujan (Desember–Februari), panorama sering tertutup kabut tebal dan jalanan bisa licin.
Namun, kalau kamu suka suasana misterius dan kabut yang lembut, musim hujan juga bisa memberi nuansa yang unik — asal tetap hati-hati saat trekking.
Jam dan Waktu Terbaik
Matahari di kawasan Bromo biasanya terbit antara pukul 05.00 hingga 05.30 pagi (WIB). Namun untuk mendapatkan posisi terbaik di gardu pandang Seruni Point Bromo, wisatawan disarankan tiba minimal pukul 04.30 pagi.
Rekomendasi Waktu Berangkat Serta Jam Sunrise di Seruni Point Bromo
Dengan waktu ini, kamu bisa menikmati suasana malam berbintang, melihat lampu jeep di lautan pasir, hingga menyaksikan langit perlahan berubah jingga keemasan di ufuk timur.
- Dari Cemoro Lawang: pukul 03.00–03.30 pagi
- Dari penginapan di Sukapura / Probolinggo: pukul 02.00–02.30 pagi
- Tiba di Area Parkir Bawah Seruni Point: Sekitar pukul 30 – 04.00 WIB.
- Mulai Mendaki 256 Anak Tangga: Sekitar pukul 45 – 04.15 WIB. Perjalanan naik memakan waktu sekitar 30-50 menit tergantung stamina.
- Tiba di Puncak Seruni Point: Usahakan maksimal pukul 04.30 WIB. Ini memberi Anda waktu mencari spot terbaik, beradaptasi dengan dingin, atau sholat Subuh (dengan perlengkapan sendiri).
- Momen Golden Sunrise: Biasanya terjadi antara pukul 00 – 05.30 WIB. Namun, perubahan warna langit yang indah sudah dimulai sejak pukul 04.45 WIB.
Waktu Foto Sunrise Terbaik di Seruni Point
Untuk foto dengan pencahayaan sempurna:
- Golden Hour: pukul 05.15 – 06.00 pagi
Warna langit keemasan, siluet Gunung Batok dan Semeru tampak kontras. - Blue Hour (sebelum sunrise): pukul 04.45 – 05.15 pagi
Cocok untuk foto siluet atau long exposure dengan kabut lembut.
Tips photo sunrise di Bromo: gunakan tripod mini & mode manual, atur ISO rendah (100–400) untuk hasil tajam dan minim noise.
Dengan persiapan yang matang, pengalaman menyaksikan sunrise dari Seruni Point Bromo akan menjadi momen yang tak terlupakan, meskipun memerlukan sedikit perjuangan ekstra!
3. Spot Foto Terbaik di Seruni Point Bromo
Berikut adalah spot foto terbaik di Seruni Point Bromo:
- Tingkat Tertinggi Gardu Pandang: Pemandangan tiga gunung sekaligus
- Tangga Batu: Background kabut lembut yang naik dari lembah
- Balkon Kayu di Level Dua: Sempurna untuk foto siluet saat matahari terbit
- Pinggiran Tebing Seruni: Panorama lautan pasir dan Gunung Batok
Banyak traveler menyebut foto di sini sebagai “postcard moment” — hasilnya seindah kalender wisata Bromo.
Tips Fotografi Great Wall dan Tugu Seruni Point Bromo
- Golden Hour: Bidik Tugu Brawijaya saat matahari terbit penuh (Golden Hour), di mana cahayanya akan menerangi monumen dan memberikan kontras dramatis dengan siluet Bromo di belakangnya.
- Perspective Shot: Untuk mendapatkan foto The Great Wall yang ikonik, bidik dari bawah atau dari salah satu bordes istirahat, yang akan menonjolkan panjangnya tangga dan ketinggian Anda.
Seruni Point Bromo, Sunrise Pilihan Bagi Pencari Petualangan
Jika kamu ingin menyaksikan keindahan sunrise Bromo tanpa harus berdesakan di Penanjakan 1, maka Seruni Point adalah jawabannya. Spot ini memberikan pengalaman yang lebih pribadi, pemandangan yang sama indahnya, dan suasana alam yang menenangkan.
Jika Bukit Perahu adalah tentang kenyamanan dan kemudahan akses, maka Seruni Point Bromo adalah tentang usaha dan imbalan, menawarkan pemandangan monumental yang diukir dengan keringat perjuangan menaiki tangga. Pilihlah spot yang paling sesuai dengan gaya perjalanan dan kondisi fisik Anda!
Seruni Point Bromo adalah spot sunrise yang ideal bagi wisatawan yang:
- Mencari tantangan fisik yang memuaskan.
- Menyukai view point dengan infrastruktur yang megah dan ikonik.
- Ingin menikmati pemandangan Kawah Bromo dan Pura Luhur Poten dari angle yang relatif lebih dekat dan besar.
- Memiliki stamina yang prima untuk menaklukkan 256 anak tangga.
Dari gardu pandang bertingkatnya, kamu bisa melihat Gunung Bromo, Batok, dan Semeru berdiri gagah di tengah kabut, disinari cahaya keemasan mentari pagi.
Inilah alasan mengapa banyak wisatawan mengatakan bahwa Seruni Point adalah “permata tersembunyi” di kawasan Bromo.
Ayo Nikmati Sunrise Terindah di Seruni Point Bromo Bersama Kami!
Jika kamu ingin merasakan sensasi keindahan Sunrise Bromo di Seruni Point dengan panorama indah sekaligus menjelajah semua destinasi unggulan di kaldera Tengger, segera pesan perjalanan Anda bersama Bromo Trip. Tim Bromo Trip siap membantu menyediakan paket sunrise tour Bromo lengkap, mulai dari transportasi jeep, tiket masuk, hingga pemandu lokal berpengalaman. Sehingga Anda bisa menikmati wisata Bromo dengan aman, nyaman, dan tanpa repot. Hubungi kami sekarang disini!

Nikmati keindahan sunrise paling menakjubkan di Bromo, hanya di Spot Sunrise Seruni Point Bromo — tempat di mana cahaya pertama matahari menyapa Gunung Bromo dengan keanggunan yang tak tergantikan.
